Bagi sebagian kalangan menyandang gelar "darah biru" merupakan suatu anugerah karena beranggapan merupakan simbol dari sebuah status yang terhormat, Trah Keraton/Kerajaan, terutama ini bagi keluarga bangsawan yang tinggal di tanah Jawa. Bagaimana dengan darah hitam? he he he....
Kalau darah biru hanya sebuah istilah untuk menggambarkan keluarga bangsawan yang sesungguhnya darahnya tetap merah dan putih seperti bendera Indonesia, lain halnya dengan "darah hitam"
Ini nyata saya temui saat melakukan terapi Lintah pada salah seorang pasien. Seperti biasanya usai di terapi lintah darah masih tetap keluar, namun pada pasien satu ini beda, darah yang keluar hitam pekat dan begitu kental. Begitu keluar darah dengan cepat menjendal seperti gumpalan gumpalan lengket, tidak seperti darah normal.
Sebagai informasi bapak tersebut adalah perokok aktif yang sanggup menghabiskan puluhan batang rokok kretek dalam satu hari. Saat ini mengeluh kaki dan tangannya sakit luar biasa dan susah digerakkan, berjalan tertatih tatih, panas dan nyeri di kaki, tangan, punggung dan pinggang. Jika penelitian mengatakan bahaya rokok lebih besar dirasakan oleh perokok pasif (menghirup asap rokok yang di keluarkan orang lain), sementara kondisi perokok aktif seperti yang saya gambarkan seperti diatas, masihkan ada diantara anda yang tega menzdholimi orang orang tersayang anggota keluarga, anak, istri dan orang orang di seputar kita.
Jika anda perokok masih tidak juga peduli, bersiaplah untuk menerima doa dari orang orang yang anda dzholmi.
No comments:
Post a Comment